...

5 views

hutan kuburan "liburan ke hutan misterius" oleh hartopo ke-6 (3/5)
Langkah kaki Genta seolah dia tidak merasakan lelah sama sekali. Otak sadarnya memang sudah masuk dan terbenam jauh didasar alam bawah sadarnya. Seperti sepasang kekasih yang sudah lama tidak bertemu Genta dan Raura langsung berpelukan erat. Genta merasa sangat bahagia. Genta tidak sadar kalau saat ini dirinya sedang berpelukan dengan arwah gentayangan yang wajahnya menyeramkan. Setelah cukup puas berpelukan Genta dan arwah Raura berpegangan tangan dan saling tersenyum satu sama lain. Lagi-lagi arwah Raura berwujud sosok gadis cantik sebagai anak manusia dimata Genta
“Sayang, maukah kamu hidup bersamaku ?” tanya Raura mulai merayu Genta yang sudah seperti sekarat karena sudah sangat kelelahan itu.
Genta tersenyum senang dan pasrah. Genta menganggukkan kepalanya penuh semangat. Didepannya Ari dan Vyna sudah berada jauh meninggalkan Genta.
Tiba-tiba Ari merasakan sesuatu yang tidak beres telah terjadi diantara mereka. Ari menghentikan langkah disusul Vyna yang secara otomatis mengikuti langkah kaki pria pujaannya yang sejak tadi membopongnya agar tetap terus berjalan. Keduanya saling pandang sejenak karena penasaran.
“Genta kemana ?” tanya Ari heran karena dirinya seperti kehilangan teman karibnya itu.
Vyna yang sudah seperti sekarat hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala. Ari sekuat tenaga mencari Genta, karena seingatnya mereka sejak tadi hanya berjalan lurus, Ari lalu menoleh kebelakang. Tampak jelas oleh Ari obor yang dibawa Genta tertancap ditanah dan menerangi area sekitar Genta. Obor itu pun sudah redup dan hanya menunggu ajalnya sampai kemudian mati, namun radius cahaya yang dihasilkannya masih membuat lingkaran yang cukup luas. Alangkah kagetnya Ari menyaksikan pemandangan yang tidak biasa dan sangat tidak diharapkannya terjadi pada salah seorang darinya. Pemandangan itu memang terlihat samar-samar, namun cukup jelas dan masih bisa dibedakan oleh Ari mana yang logis dan mana yang semu. Melihat ada yang janggal membuat Vyna ikut menoleh kearah yang sama dan menyaksikan hal yang sama. Genta yang sedang sendirian bertingkah aneh seperti sedang berpegangan tangan dengan wujud yang kasat mata. Raura justru tidak terlihat sama sekali oleh Ari dan Vyna. Ari dan Vyna saling pandang curiga. Ari menarik napas dalam-dalam untuk mengumpulkan tenaga yang tersisa
“Genta ! ayo ! kita harus terus agar cepat keluar dari tempat ini !” teriak Ari...