...

7 views

Gadis Belia Bermata Hijau

‎بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ


‏Pada dekade Tahun ‎2006 - 2008 ‏saya kebetulan dipercaya oleh sebuah perusahaan di seluruh Area Kalimantan Barat dalam sebuah Project Isat-Alcatel Lucent ‎2005, ‏Sebuah Vendor Tower Telekommunikasi untuk Owner Operator PT. ‏Indosat Area Kalimantan Barat, ‏pada saat itu saya di Divisi Supervisi Sitac dan Legalitas Perijinan IMB tersebut, ‏mulai dari Rekomendasi Persetujuan Lingkungan dari Masyarakat terkait Radius, ‏RT/RW, ‏Kelurahan dan Rujukan Surat Rekomendasi Camat Perihal Izin IMB yang ditujukan ke Bupati/Cc Sekda, ‏sang kelengkapannya terdiri dari ‎; ‏Izin HO dari Dinas Pertambangan ‎& ‏Energi, ‏Rekomendasi Perhubungan, ‏Rekomendasi Izin Ketinggian dari Lanud, ‏dan Persetuan Izin Frekwensi dari Kominfo.

‏Sambil mengurus pengurusan tersebut dan tidak terlepas adalah semua bentuk Comcash dilapangan mulai dari masalah Lingkungan, ‏Masa, ‏Ormas dan bentuk apapun adalah menjadi bentuk pertanggung jawaban bagi kelangsungan dan kelancaran Pekerjaan di lapangan dan menjadi titik aman atau memberikan rasa tenang atau keamanan bagi seluruh Pekerjaan dan Pelaksana Pekerjaan di Lapangan selama bekerja ‎[itulah bentuk Job Discriftion Sitac Divition].

‏Kebetulan ada Comcash yang berlokasi di daerah Kayu Ara, ‏Kabupaten Ngabang, ‏Pontianak Kalabar, ‏dan tidak sengaja menemukan beberapa Gadis yang berwarna matanya Hijau, ‏pada saat itu sangat asli karena buka sebuah rekayasa bentukan seperti zaman now ‎[karena belum ada lensa mata], ‏dibeberapa daerah yang saya temui ternyata asalnya semua dari daerah sekitaran Kabupaten Ngabang, ‏sayang setiap mau minta izin untuk berfoto bersama atau sekedar buat kenangan, ‏semua banyak menolak dan tidak mau untuk di publikasi.

‏Kami sedikit menyelusuri apakan ini merupakan keunikan dari alam sekitar atau karena pengaruh dari daerah atau suatu bentukan iklim di daerah setempat, ‏ternyata perkiraan saya saat itu salah, ‏bukan terjadi dari hal yang demikian yang terjadi di sana, ‏Daerah Kayu Ara merupakan sedikit berbukit dan tanahnya kebanyakan mengandung pasir putih dan batuan atau kerikil semua rata berbentuk batuan keras warna putih, ‏kalau dikatagorikan seperti bentuk batu akik, ‏kalau di beberapa sungai di pulau jawa bentukan rupa dari kerikil itu warna batunya banyak yang berwarna hitam, ‏abu-abu, ‏kadang coklat kalau dibelah menyerupai warna merah hati, ‏warna itupun sangat jarang yang rata di dominasi oleh warna Abu-abu dan hitam seperti layaknya warna batu biasa, ‏yang biasa digunakan sebagai batu belah atau Bronjong untuk pondasi sebuah bangunan, ‏di area perbukitan disana ada beberapa di temukannya tambang emas tradisional milik Masyarakat setempat, ‏dan daerah tersebut menurut seorang penambang disana mengungkapkan bahwa kadar emas disana mendekati krat yang paling bagus di seluruh lokasi Kalbar, ‏dan berlanjut dari pembicaraan mengenai Gadis yang matanya berwarna hijau mereka adalah masih termasuk keterununan dari Bangsa Eroupa yaitu dari Negara Purtugal yang pada saat itu singgah dan mencari rempah-rempah di wilayah Pontianak, ‏Kalimantan Barat.


‏Saya sangat tertarik mencari inspirasi pada sebuah mata yang berwarna hijau karena pancaran mata tersebut, ‏sedikit sangat terlihat ada sebuah lembut, ‏gemulai, ‏kebeningan warna, ‏jujur, ‏feminim, ‏cerdik, ‏dengan sorot mata sedikit tajam dan sedikit mengeluarkan aura memancarkan cahaya tertentu ‎[sebetulnya sendirinya tidak merasa seperti itu biasa sajah], ‏cuman sangat sayang dari beberapa yang saya temui tidak mau dan tidak diperbolehkan dirinya berfoto bersama atau sekedar minta foto untuk sebagai kenangan atau disimpan di memory fotopoket.

‏Kebetulan yang saya temui adalah pas kebutulan matanya berwarna hijau dari Keluarga Besar Bapak Lurah Kayu Ara ‎[saat itu] ‏dan termasuk di wilayah Kabupaten Ngabang, ‏Pontianak ‎[saat itu], ‏banyak cerita yang digulirkan sangat ada kaitan dengan masa Purtugis mendarat di Kalimantan Barat, ‏saya sempat juga menemukan di beberapa tempat di luar Ngabang, ‏yaitu di Daerah Mempawah, ‏Dekat Kota Singkawang dan Kota Pontianak, ‏setalah ditanya beberapa asalnya pasti kaitan erat dan menyebutkan berasal dari sekitaran Kota Ngabang asalnya, ‏berarti dalam review cerita ini bahwa semua menunjuk daerah yang banyak mengandung sumber emas tersebut dan jenis emas unggulan di wilayah Kayu Ara, ‏Kabupaten Ngabang, ‏mungkin pada saat zaman dahulu ada beberapa tentara Portugis, ‏yang memperistri warga Dayak atau Melayu setempat dan sehingga menjadi menetap di daerah tersebut, ‏karena hampir di semua wilayah saya menemukan Gadis ada yang warna matanya Hijau tersebut.

‏Dari beberapa literatur dan sejarah keterkaitan beda warna sebuah bentuk warna mata, ‏kemungkinan perkembangan dari perubahan genetika warna mata hanya sekitar ‎2% ‏population dunia dari genetika keturunannya, ‏dan terkadang Ibunya berwarna mata hijau terkadang pada anaknya tidak menurunkan halnya mata hijau tersebut, ‏kemungkinannya berselang waktu di kemudian sebuah masa yang akan datang, ‏mungkin akan timbul kembali karena faktor dari sebuah genetika bawaan keturunan tersebut, ‏dan yang menjadi penguat tersebut bisa sajah akan di alami oleh cucu mungkin buyut yang akan datang, ‏wa Allahu A'lam bisowab.

‏Ada juga yang menyebutkan bahwa Warna Hijau dihasilkan dari tingkat melanin yang rendah, ‏adanya lipokrom pigmen kekuningan, ‏dan warna biru yang disebabkan oleh hamburan cahaya Rayleigh yang dipantulkan. ‏Ketika semua faktor ini bergabung hasilnya adalah Warna Hijau apabila kita berbicara dari campuran sebuah warna cahaya yang akan ditimbulkan maka akan terjadi hal yang disebutkan tadi. ‏Akan tetapi ini sebuah Warna Bola Mata bukan dari bentuk pola dari sebuah warna, ‏itulah yang dihartikan dari sebuah hasil alami dari sebuah keturunan atau genetika bawaan alami dari sebuah keturunan. ‏Karena apabila sudah berbentuk keturunan sudah sangat kuat dan tidak bisa terpisahnya mulai dari sebuah genetika dan dan pola DNA terapan sebuah keturunan. ‏Dan sebuah warna mata yang berwarna hijau diatas umumnya masih tersebar dari keturunan Bangsa di Eropa Tengah, ‏Barat, ‏dan Utara.

‏Tambang milik Warga Dayak dan seorang Muslim dan sudah Haji di lokasi aluran sungai Landak sampai ke Muara disana banyak ditemukan mas dan terkadang batu alam yang tidak ternilai harganya, ‏saya juga di daerah Ngabang atau Sungai Landak disana tertarik dengan cerita sebuah Raja Melayu yaitu Kerajaan Landak, ‏yang terkait dengan aliran sungai landak di Kota Ngabang, ‏Pontianak Kalbar, ‏karena penyebaran Bangsa Melayu Muslim sangat terkait dan erat dengan kebutuhan aliran air atau sungai sebagai jalur transportasi yang sangat cepat pada masa dan zaman waktu itu, ‏karena sering cepat disinggahi kaum pedagang dari berbagai penjuru mata angin, ‏Gujarat, ‏Malaka, ‏Portugis ‎[cuman sebentar] ‏dan sampainya juga penjajahan Belanda di Kalimantan Barat.

‏Semua bentuk pengalaman adalah sebuah guru yang sangat utama apabila kita bisa secara bijak dan nilai karomahnya dan serta menempatkan sebuah pengalaman tersebut ke dalam sebuah arti kehidupan di masa lalu, ‏yang suatu saat tertentu akan dirasakan kembali serta teringat pahit getirnya suatu pengalaman yang akan sangat berarti artinya, ‏apabila sudah menjadi kenangan dan pada suatu titik tertentu saat itu kita tidak bisa menyempatkan atau menginjakan kaki kembali di saat waktu dan tempat dimana dalam kadarnya tidak bisa datang lagi kesana, ‏dan waktu tersebut sudah menjadi sebuah sebutan menjadi sebuah kenangan yang tidak mudah untuk dilupakan, ‏bentuk dari kenangan tersebut tidak dapat lagi ditemukan di daerah manapun yang kita singgahi, ‏salam santun Kepada Yth, ‏Saudara-Ri seluruh warga Borneo Kalimantan, ‏Barat, ‏Tengah, ‏Utara, ‏Timur dan Selatan.
آمين يارب العالمين


‏Jaja Juharja
Salam Silih Asah, ‏Asih ‎& ‏Asuh.
‏Salam Siliwangi Terakhir.
‏Salam Cangkok Wijaya Kusumah Menggapai Seroja.