Berdiri di puncak bukit barisan ini
memandangi birumu yang pudar di kejauhan
Entah berapa kali angin itu menggodaku
mencandai rambut perakku
mengibar-ngibarkannya menutupi pandangku
Aku tak ingin tergoda wahai angin, teriakku
Aku hanya ingin menikmati biru itu
Karena di sana ku temukan damai
Berdiri di puncak bukit barisan ini ku hela nafasku dalam-dalam
Agar ku resapi nikmat Sang Hidup di dadaku penuh seluruh
Ada getar sendu ketika mataku memandang hijau yang hilang nun di sana
Pergi entah kemana
Perlahan bersama sang waktu meninggalkan jejak-jejak kosong
Biru itu semakin memukau saat sang cahaya bertambah garang
Tersenyum mengundang damai
Sesekali ku lihat burung kecil yang asyik bercengkerama berpagutan di ujung cemara yang tumbuh jarang itu
Ahay, ada kupu-kupu cantik sedang hinggap di bahuku
Ah, angin menggodaku lagi
Kupu-kupunya terbang
Dan sang cahaya semakin garang tepat di atas kepalaku
Aku harus pulang