...

5 views

hutan kuburan "liburan ke hutan misterius" oleh hartopo ke-5 (5/7)
Disaat bersamaan itu pula wajah kedua arwah gentayangan itu sempat terlihat oleh Genta, Ari dan Vyna, bahkan sempat menyapa dan berada sangat dekat dengan wajah ketiganya, bahkan jarak antara wajah kedua arwah gentayangan itu dengan wajah mereka kurang lebih 20 cm. Wajah yang sangat menyeramkan. Ari, Vyna, Genta spontan berteriak dengan teriakan sangat kaget. karena mereka terpaksa harus melihat wajah kedua arwah gentayangan itu. Padahal Ari, Vyna, Genta tidak sengaja melihatnya, hal itu bertepatan dengan keberhasilan kedua arwah gentayangan itu berhasil membunuh Nada dan Perampok perempuan 1 dengan cara yang sangat mengerikan. Disaat yang sama pula tubuh Nada dan Perampok perempuan 1 terkulai lemas diatas tanah, keduanya tewas seketika dengan wajah membiru. Ari, Vyna, Genta kembali kaget melihat mayat Nada dan Perampok perempuan 1 yang sudah terkapar. Kedua arwah gentayangan itu tidak langsung pergi meninggalkan mayat Nada dan Perampok perempuan 1. Mereka cukup lama menatap lekat pada Genta, Vyna dan Ari, lalu keduanya mendekat dengan sangat cepat seperti halnya pada saat mereka membunuh mangsa-mangsa mereka, bahkan Ari, Vyna, Genta dengan reflek memejamkan kedua mata mereka masing-masing karena merasa ngeri, ketiganya terlihat pasrah jika seandainya mereka harus mati dengan cara yang sama dengan kematian Nada, namun diluar dugaan ternyata kedua arwah gentayangan itu malah berhenti persis didepan pintu jeruji besi. Dalam posisi kedua mata terpejam Ari, Vyna dan Genta merasa tidak ada yang aneh dengan tubuh mereka, kemudian meraba-raba wajah dan tangan mereka masing-masing. Tubuh mereka masih utuh dan memastikan mereka masih hidup. Ari, Vyna dan Genta membuka mata. Setelah membuka mata mereka masing-masing. Mereka kembali sangat kaget menyadari keberadaan kedua arwah getayangan itu persis didepan mereka tepatnya didepan pintu jeruji besi. Ari, Vyna dan Genta yang sangat ketakutan perlahan-lahan melangkah mundur dan memepetkan tubuh mereka kedinding sambil ketiganya berkumpul. Kedua arwah gentayangan itu tanpa berkedip memandang mereka. Ari maju persis didepan Vyna dan Genta dengan maksud melindungi kedua temannya itu. Tubuh Ari bergetar hebat (menggigil) dan sesekali menelan liur karena takut. Salah satu dari arwah gentayangan itu membuka pintu ruang jeruji besi dengan hanya memandang anak kunci yang sudah menancap pada lubang anak kunci gembok jeruji besi itu....