Terdapat banyak sekali mayat perampok yang tewas bergelimpangan didalamnya, sebagian besar posisi mereka masih duduk dengan rapi seperti sedang melakukan pertemuan massal diruangan itu. Tampak dari luar beberapa orang saja yang posisi tewasnya tidak karu-karuan. Semua wajah mayat perampok-perampok yang terlihat oleh Ari, Vyna dan Genta itu berwarna biru.
Vyna tampak sangat ketakutan.
Menyadari hal itu Ari melarang Vyna memandang kearah ruangan itu, bahkan meminta Genta untuk menutupi pandangan Vyna selama mereka melewati ruangan itu dan Genta yang menyadari hal itu langsung melakukan apa yang disuruh Ari.
“Apa yang sebenarnya telah terjadi disini ?” tanya Genta merasa sangat heran dengan pemandangan mengerikan yang ada didepan matanya.
Ari menghela napas “sepertinya apa yang telah terjadi diruangan ini lebih buruk dari kejadian yang menimpa Nada didepan mata kita tadi” sahut Ari merasa sangat yakin, imbas dari dirinya yang jelas-jelas melihat semua kejadian didepan pintu jeruji besi tadi ketimbang Vyna dan Genta yang lebih banyak berlindung dibalik tubuhnya.
Genta manggut-manggut mengerti. Ari, Vyna dan Genta terus melangkah menuju pintu keluar...