...

5 views

hutan kuburan "liburan ke hutan misterius" oleh hartopo ke-5 (4/7)
Rout tersenyum dan bertingkah layaknya seperti dirinya tersipu malu karena dipuji.
“tapi sebagai gantinya nanti malam kita diundang ke acara yasinan bersama di Masjid kita. Kita berdua diwajibkan datang” jelas Jimmi merasa sangat meyakinkan walau nada bicaranya terkesan agak ragu terkait bisa tidaknya dia melaksanakan tugas pengganti itu dengan baik, bahkan dari ekspresi wajah Jimmi jelas terlihat dia meragukan kemampuannya itu.
Rout tersenyum dan mengangguk senang. Rout memandang wajah Jimmi. Tiba-tiba ekspresi wajah Rout mendadak berubah. Rout terdiam karena mencurigai satu hal
“Memangnya sekarang kamu sudah bisa membaca tulisan arab ?” tanya Rout penasaran dengan kemampuan terbaru rekannya, pertanyaan yang agak rumit sekaligus memaksa Jimmi agar menjawab pertanyaannya itu.
Jimmi tersentak kaget, lalu menyerah pasrah. Jimmi garuk-garuk kepala karena merasa malu. Rout tersenyum menahan tawa. Jimmi menyikut Rout.
“Sialan kamu !” ucap Jimmi merasa malu setelah mendapatkan pertanyaan telak itu.
Rout tertawa dan menggandeng Jimmi. Dari kejauhan tampak warung kopi pak Joko tempat biasa mereka nongkrong. Mereka terus melangkah santai dibawah terik panasnya siang.
“ngomong-ngomong, kenapa sih kita ngobrol dan bertengkar ditempat panas begini ?” terdengar pertanyaan Rout merasa heran
“iya juga ya” kembali terdengar sahut Jimmi ikut-ikutan merasa heran
Keduanya berlari santai menuju warung kopi pak Joko “memangnya kita dibayar berapa ya sampai kulit terasa gosong begini” sambung Rout yang suaranya terdengar diucapkan sambil berlari.
Keduanya terus berlari dan menjauh.

Vyna, Ari dan Genta sedang duduk termenung bersandar dinding mirip seperti buruh yang sedang menunggu waktunya bekerja dipagi hari. Mereka duduk berjejer dengan jarak berbeda. Jarak antara Vyna dan Ari tidak ada alias bergandengan, sedangkan jarak antara Vyna dan Genta agak jauh. Cukup lama mereka seperti itu. Suasana markas perampok yang sunyi mencekam. Suara-suara perampok itu pun tidak terdengar sama sekali tidak seperti yang biasa mereka dengar sebelum-sebelumnya. Genta, Ari dan Vyna masih berada didalam ruang tahanan. Ditengah kesunyian itu terdengar suara serangga yang biasa terdengar didalam hutan terutama dihutan yang masih terdapat pepohonan besar dan rindang.
“apa kalian juga mendengar...