hutan kuburan "liburan ke hutan misterius" oleh hartopo ke-7 (1/2)
TUJUH
Suasana siang yang sangat cerah. Rout yang berpakaian kerja sedang memotong kayu yang sudah tua dan hampir mati sampai kayu itu menjadi potongan-potongan kecil untuk kayu bakar ibu-ibu rumah tangga saat memasak. Disisinya sudah terdapat seikat kayu bakar yang siap dibawa pulang. Golok yang dipegangnya diletakkan disampingnya, kemudian Rout merapi potongan-potongan kayu bakar yang lainnya yang sudah selesai ia kerjakan untuk diikat menjadi satu ikat lagi sehingga kayu yang berhasil dikumpulkannya menjadi seikat lebih. Tiba-tiba sesuatu yang tidak disadarinya mendekatinya dengan sangat perlahan. Sesuatu itu menghampirinya seperti merangkak. Rout merasakan sesuatu yang aneh. Rout curiga dan memandang ke segala arah dan setiap sudut sekeliling ia berada. Sesuatu itu semakin dekat dengan keberadaannya. Terdengar detak jantung yang cepat seperti ngos-ngosan. Begitu juga sebaliknya yang dirasakan Rout, kejadian menyeramkan dihutan ini membuat ia jadi sensitif dengan kejadian-kejadian yang berbau mistis. Sesuatu yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya oleh Rout pun terjadi tiba-tiba saja sesuatu muncul dari dalam semak-semak persis dihadapannya, saking tiba-tibanya kemunculan itu membuat Rout tidak siap untuk membela diri. Jangankan membela diri melindungi dirinya saja tidak sempat. Jimmi yang sejak tadi mengendap-endap tiba-tiba muncul dihadapannya.
“hah !” teriak Jimmi mengagetkan Rout dengan cara muncul secara tiba-tiba dihadapan Rout.
“mak !” teriak Rout sebagai balasan dan ekspresi kagetnya. Saking kagetnya, Rout sampai terdorong kebelakang dan terjatuh kesemak-semak dalam posisi duduk. Rout mengelus-elus dadanya karena kaget.
Menyadari hal itu Jimmi langsung duduk disamping Rout sambil menutupkan tutup kepala Rout hingga kewajahnya. Jimmi ikut ngos-ngosan habis merangkak...
Suasana siang yang sangat cerah. Rout yang berpakaian kerja sedang memotong kayu yang sudah tua dan hampir mati sampai kayu itu menjadi potongan-potongan kecil untuk kayu bakar ibu-ibu rumah tangga saat memasak. Disisinya sudah terdapat seikat kayu bakar yang siap dibawa pulang. Golok yang dipegangnya diletakkan disampingnya, kemudian Rout merapi potongan-potongan kayu bakar yang lainnya yang sudah selesai ia kerjakan untuk diikat menjadi satu ikat lagi sehingga kayu yang berhasil dikumpulkannya menjadi seikat lebih. Tiba-tiba sesuatu yang tidak disadarinya mendekatinya dengan sangat perlahan. Sesuatu itu menghampirinya seperti merangkak. Rout merasakan sesuatu yang aneh. Rout curiga dan memandang ke segala arah dan setiap sudut sekeliling ia berada. Sesuatu itu semakin dekat dengan keberadaannya. Terdengar detak jantung yang cepat seperti ngos-ngosan. Begitu juga sebaliknya yang dirasakan Rout, kejadian menyeramkan dihutan ini membuat ia jadi sensitif dengan kejadian-kejadian yang berbau mistis. Sesuatu yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya oleh Rout pun terjadi tiba-tiba saja sesuatu muncul dari dalam semak-semak persis dihadapannya, saking tiba-tibanya kemunculan itu membuat Rout tidak siap untuk membela diri. Jangankan membela diri melindungi dirinya saja tidak sempat. Jimmi yang sejak tadi mengendap-endap tiba-tiba muncul dihadapannya.
“hah !” teriak Jimmi mengagetkan Rout dengan cara muncul secara tiba-tiba dihadapan Rout.
“mak !” teriak Rout sebagai balasan dan ekspresi kagetnya. Saking kagetnya, Rout sampai terdorong kebelakang dan terjatuh kesemak-semak dalam posisi duduk. Rout mengelus-elus dadanya karena kaget.
Menyadari hal itu Jimmi langsung duduk disamping Rout sambil menutupkan tutup kepala Rout hingga kewajahnya. Jimmi ikut ngos-ngosan habis merangkak...