...

3 views

hutan kuburan "liburan ke hutan misterius" oleh hartopo ke-5 (6/7)
Mereka tersenyum lega bersama-sama bahkan mereka menangis haru bersama-sama pula, menangis karena telah selamat dari kejadian yang mengerikan itu. Kening mereka masih menyatu.
“ok, ayo kita tarik napas dalam-dalam kemudian hembuskan !” ajak Ari kepada Vyna dan Genta dengan suara yang masih gemetaran.
Mereka pun berdiri tegak kemudian melakukan apa yang telah diucapkan Ari, mereka melakukannya bersama-sama hingga mereka merasa tenang dan napas mereka sudah tidak gemetaran lagi dan rasa takut mereka pun sudah lumayan berkurang
“bagaimana ? sudah agak baikan kan ?” tanya Ari memastikan kondisi Vyna dan Genta sekaligus mengoreksi hasil dari apa yang telah mereka lakukan bersama-sama tadi
Vyna dan Genta menjawab dengan tersenyum lalu menganggukkan kepala mereka masing-masing dengan sangat yakin hal itu berhasil
“baik. Sekarang dengarkan ucapanku baik-baik dan ini adalah pesanku yang terakhir sebelum kita yakin apakah setelah ini kita bisa tetap hidup dengan selamat atau tidak” ucap Ari kembali dengan penuh semangat dan sepertinya ini adalah kesempatan terakhir mereka untuk menyelesaikan perjalanan panjang dan menakutkan ini.
Vyna dan Genta fokus memandang wajah Ari lalu keduanya mengangguk penuh semangat dengan sisa-sisa tenaga mereka.
“Aku mohon kepada kita semua untuk tetap bersama-sama dan fokus mengikutinya” lanjut Ari memberikan penekanan agar tetap selalu bersama-sama.
Vyna dan Genta tetap fokus memandang wajah Ari lalu keduanya kembali mengangguk.
“Jangan pernah mendengarkan ajakan siapapun selain pesan dari Pak tua itu dan kita kerjakan apa yang sudah disuruh mahluk gaib tadi” tambah Ari kembali memberikan penekanan.
Vyna dan Genta tetap fokus memandang wajah Ari lalu keduanya kembali mengangguk.
“ayo ! sekarang kita keluar perlahan-lahan dari sini menuju ke timur” ajak Ari sambil membuka pintu jeruji besi yang sudah tidak terkunci.
Mereka bersama-sama bergegas keluar ruang tahanan. Ari dan Vyna tetap berpegangan tangan. Ari, Vyna dan Genta memandang mayat Nada dengan tatapan mata sedih dan merasa kehilangan teman karib mereka itu, setelah merasa terlalu banyak membuang waktu disini Ari langsung mendorong tubuh Genta dan Vyna kemudian memberikan isyarat dengan bahasa tubuhnya agar mereka segera keluar dari tempat ini.
Vyna dan Genta masih memandang mayat Nada seolah...